Links

Jumat, 17 April 2009

Peluang Bisnis Makanan Rumahan di Radio Dalam, Jakarta


Peluang Bisnis Makanan Rumahan telah menjadi alternatif bagi pelaku bisnis yang ingin menekan biaya. Bisnis dengan cara seperti ini tidak membutuhkan biaya untuk menyewa atau membeli kios atau ruko untuk menjajakan jajanannya. Seperti yang terlihat dalam gambar, bisnis makanan rumahan ini terletak di Jl. Radio Dalam Jakarta. Konsep yang diusung cukup menarik. Mereka memanfaatkan parkiran rumah nya untuk dijadikan tempat makanan. Mereka menambahkan bambu-bambu untuk memperindah, selain itu juga untuk sebagai ventilasi ke luar. Di sana juga disediakan 2 buah meja untuk lesehan. Para karyawannya pun sanak famili dari si pelaku bisnis, sehingga unsur kekeluargaan memang terjaga.

Menu yang dihidangkan pun bermacam-macam. Selain lauk - pauk yang dihidangkan di etalase, seperti model warteg, mereka juga menyiapkan menu seperti nasi goreng, nasi gila, dan sejenisnya. Dapur yang terletak tepat di belakan etalase juga menunjang efektifitas dan efisiensi modal.

Bagi yang ingin memulai usaha bisnis makanan, tidak ada salahnya mencoba jenis seperti ini.

Rabu, 08 April 2009

Peluang Bisnis Anya Kebab







ANYA KEBAB berdiri pada tahun 2004. Sejak awal berdirinya, aktivitas marketing dan program-program pemasaran sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha ANYA KEBAB. Semakin kuatnya image & brand yang didukung puluhan outlet ANYA KEBAB yang telah beroperasi akan terus menambah kekuatan dalam segi pemasaran produk yang disediakan ANYA KEBAB. Seiring dengan perkembangannya, manajemen ANYA KEBAB mulai memasarkan dengan sistem waralaba pada tahun 2006 dan di manajemeni oleh CV. Cipta Gemilang Karya Mandiri.

Kemajuan yang dialami ANYA KEBAB sangatlah cepat, karena selain dikembangkan dengan sistem waralaba, ANYA KEBAB mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Dengan merk yang telah melekat kuat dalam ingatan masyarakat, mempermudah kehadiran setiap outlet untuk menjalankan usahanya.
2. Investasi yang relatif kecil dan terjangkau yaitu sebesar Rp 18.000.000,- untuk paket model Gerobak, sehingga dengan modal yang tidak terlalu besar namun mempunyai kesempatan untuk memiliki suatu usaha sendiri yang mandiri. Selain itu terdapat pula Paket model booth yang terlihat lebih mewah dengan harga Rp 25.000.000,-

Model Gerobak
Rp 18.000.000,- Analisa Keuangan Model Gerobak


Investasi Awal Rp 18.000.000

Pemasukan
Omset rata - rata / hari Rp 200.000
Omset rata - rata / bulan (30 hari) Rp 6.000.000


Pengeluaran
Pemakaian bahan (54%) Rp 3.240.000
Gaji Karyawan & Operasional (11%) Rp 660.000
Sewa Tempat (5%) Rp 300.000
Penyusutan (2%) Rp 120.000
Net Profit / bulan (28%) Rp 1.680.000

Break Event Point (BEP)
11 bulan





Model Booth
Rp 25.000.000,- Analisa Keuangan Model Booth


Investasi Awal Rp 25.000.000

Pemasukan
Omset rata - rata / hari Rp 255.000
Omset rata - rata / bulan (30 hari) Rp 7.650.000


Pengeluaran
Pemakaian bahan (54%) Rp 4.131.000
Gaji Karyawan & Operasional (10%) Rp 765.000
Sewa Tempat (5%) Rp 382.500
Penyusutan (2%) Rp 153.000
Net Profit / bulan (29%) Rp 2.218.500

Break Event Point (BEP)
11 bulan



Harga paket diatas berlaku untuk wilayah Jabodetabek, dan untuk diluar wilayah tersebut akan dikenakan tambahan biaya ekspedisi yang besarnya sesuai dengan biaya ekspedisi untuk kota tersebut.
Dalam paket tersebut, para mitra sudah dapat langsung berjualan, karena sudah mendapatkan seluruh peralatan untuk berjualan dan sudah termasuk bahan baku awal untuk ± 200 kebab.
3. Pengelolaan relatif mudah dan tidak ada batasan masa investasi, sehingga investasi tersebut diatas berlaku untuk selamanya dan paket yang telah dibeli 100% menjadi hak milik Mitra.
4. Tidak ada franchise fee maupun royalty fee.
5. Dibebaskan untuk menambah produk makanan ataupun minuman lain yang tidak sejenis dalam suatu outlet / gerai.
6. Dibebaskan memiliki gerai kebab merk lain terhadap Mitra maupun keluarganya, sehingga Mitra tidak dibatasi hak-haknya untuk berwirausaha sesuai dengan keinginannya.
7. Memproduksi sendiri bahan baku olahan, sehingga pasokan bahan baku terjamin.
8. Mempunyai tiga varian daging olahan, yaitu : daging sapi, ayam dan kambing.
9. Burner / pemanggang daging, tiangnya dapat berputar sehingga mempunyai daya tarik tersendiri. Selain itu terdapat penutup burner, sehingga daging yang dibakar dapat terbebas dari debu.

Burner yang diberikan pada paket adalah single burner, namun apabila sangat maju, maka burner tersebut dapat ditukar tambahkan dengan double burner. Selain itu juga tersedia burner listrik.
10. Prospek kedepan yang cerah dengan Tren fast food sebagai gaya hidup.
11. Pengembalian modal relative cepat karena sistem tunai dan margin profit yang besar (BEP ± 11 bulan).
12. Tanpa Franchise Fee dan Tanpa Royalti Fee.
13. Harga jual Kebab untuk wilayah Jabodetabek adalah :

Kebab Kecil Rp 7.000,-
Kebab Besar Rp 9.000,-
Kebab Spesial Rp 11.000,-



Roti Kebab Rp 7.500,-


Burger Kebab Rp 7.500,-

Harga diluar wilayah Jabodetabek dapat dinaikkan sesuai dengan perhitungan kompensasi dari biaya ekspedisi untuk bahan-bahan baku.

Saat ini outlet ANYA KEBAB ada 81 gerai yang tersebar di :
Jakarta, Bogor, Cibinong, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cikampek, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Batam, Makasar, Padang, Sawahlunto, Jambi, Tanjung Enim, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, dan akan terus merambah di beberapa kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Perjanjian kerjasama mitra usaha ANYA KEBAB diberikan secara perorangan, seorang mitra usaha adalah sekaligus seorang pemilik atau pengelola yang berhak mengoperasikan suatu cabang ANYA KEBAB tanpa batas waktu.
Yang paling pokok dalam menjalankan bisnis ini adalah :
1. Berjiwa wirausaha
2. Bersedia menekuni bisnis kebab dengan serius dan bersedia untuk berperan aktif dalam mengoperasikan bisnis kebab.
3. Bersedia mencari alternatif lokasi.
4. Menjaga kebersihan outlet.
Saat ini kami bekerja sama dengan Bank BRI, memberikan kemudahan pembelian Paket Usaha ANYA KEBAB dengan cara cicilan, sehingga bagi yang berkeinginan untuk dapat berwirausaha dengan modal yang relatif kecilpun sudah dapat terealisasi.
Gunakan kesempatan yang terbaik ini.
Mari kita raih kesuksesan bersama ANYA KEBAB

Selasa, 07 April 2009

Contoh Proposal Bisnis Sale Pisang

A. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaah : PT ‘XXXX”
2. Bidang Usaha : Manufaktur Makanan
3. Jenis Produk : Sale Pisang
4. Alamat Perusahaan : xxx
5. Nomor Telephon : 081xxxxxx
B. Data Pemilik
1. Nama Pemilik : xxxxxx
2. Jabatan : xxxxxx
3. Tempat tanggal lahir : xxxxxx , xx xxxxxx 19xx
4. Alamat Rumah : xxxxxx
5. Nomor Telephon : 08158975641
6. Struktur Organisasi :



C. Data Konsultan
1. Nama Konsultan : Tino, S.E
2. Jabatan : Direktur
3. Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 10 November 1971
4. Alamat Rumah : Kelapa Gading, Jakarta
5. Nomor Telephon : 08132647389
6. Alamat E-mail ; tino001@yahoo.com
7. Pendidikan Terakhir : Sarjana Ekonomi (S1)
8. Pengamalan Kerja : Pemerhati UKM

D. Alasan Pemilihan bisnis SALEH PISANG
Pada saat ini cilacap merupakan salah satu daerah pantai yang banyak ditanam oleh masyarakat adalah pohon pisang. Mayoritas buah pisang dijual dalam bentuk masih buah pisang asli belum diproses lebih lanjut. Hal itu menjadikan nilai tambah dari budi daya pisang belum optimal, di samping itu sering terjadi kerusakan buah pisang karena tidak langsung laku terjual atau menunggu kenaikan harga.
Di samping alasan di atas saat ini para konsumen dari luar kota dalam membeli saleh pisang belum dapat dipenuhi oleh industri yang saat ini ada, sehingga sering terjadi para konsumen kesulitan mendatkan saleh pisang seperti yang diharapkan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis pembuatan saleh pisang masih sangat memungkinkan tanpa merusak keseimbangan pasar yang sudah ada.

E. Analisis Aspek Lingkungan
Sebagian besar masyarakat di lingkungan rencana bisnis beragama islam taat. Tingkat toleransi dengan agama lain dapat berjalan dengan baik. Dalam kecondongan organisasi keagamaan mayoritas berafiliasi pada organisasi Nahdhatul Ulama.
Aspirasi partai politik pada pemilu tahun lalu mayoritas adalah Partai Persatuan Pembangunan sebagai yang dominan. Sementara aspirasi lainnya cukup merata pada beberapa partai politis lima besar lainnya.
Strata social yang berada di lingkungan usaha adalah mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan, petani dan buruh. Sebagian kecil pegawai pengusaha dan bekerja di sector industri wilayah Cilacap Jakarta Utara.
Perliku beli masyarakat Cilacap termasuk konsumtif yang ditandai dengan ramainya pertokoan di awal bulan dan menjadi sepi pada tanggal tua.
Untuk tingkat keamaan dalam arti pencurian, perampokan maupun karena adanya bahaya lingkungan relatip baik.

F. Analisis Aspek Pemasaran
1. Aspek Makro
Bahan baku utama dari Saleh Pisang adalah pisang yang didapatkan di daerah sekitar cilacap . Pesaing produksi saleh pisang saat ini berkisar ada 5 perusahaan yang dianggap cukup besar dan banyak industri rumah tangga pembuat saleh pisang..Untuk konsumsi local dan konsumen langsung dapat dicukupi industri rumah tanggal Sedangkan pelanggan pedagang seperti toko makanan atau swalayan dicukupi perusahaan saleh pisang yang ada saat ini. Pelanggan terbesar adalah dari daerah sekitar seperti Purwokerto, Banyumas, Bandung dan kota besar seperti Jakarta dan Semarang.
2. Aspek Mikro
a. Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah SALEH PISANG dari bahan baku pisang raja.
b. Penetapan harga dari produk tersebut adalah berdasarkan pada biaya produksi di tambah mark-up sekitar 10%.
c. Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk tersebut adalah dengan promosi penjualan dengan mengenalkan produk pada toko penjual makanan di daerah sekitar Cilacap, Bandung, Semarang dan Jakarta.
d. Pendistibusian barang di samping diambil para pedagang perusahaan akan mengirimkan langsung pada pasar sasaran dengan cara mengantar ke toko-toko makanan dan swalayan pada pasar sasaran.

G. Analisis Aspek Operasional
1. Disain produk
Untuk meningkatkan kualitas output , maka selalu mengamati perkembangan teknologi dan riset produk atau uji coba produk. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha adalah ketersediaan bahan baku untuk proses produksi
Luas usaha yang akan dikembangkan adalah kapasitas 2 (dua ) kwintal sale pisang jadi per hari.Pola usaha yang dikembangkan adalah pola produksi kontinyu sehingga setiap waktu selalu menghasilkan sale pisang tanpa terpengaruh waktu dan musim.
2. Proses Produksi sederhana meliputi pisang dikelupas selanjutnya diiris diberi campuran aroma selanjutnya digoreng atau di oven, Pada tingkat kekeringan yang disyaratkan selanjutnya di bungkus.

3. Pengawasan kualitas dilakukan untuk bahan baku, pengawasan proses dan pengawasan produk jadi.
Untuk bahan baku pisang yang dibuat dengan ukuran kualitas harus sudah matang tetapi belum busuk. Untuk pengawasan kualitas proses dilakukan dengan melihat ketebalan irisan, kekeringan hasil penjemuran atau hasil oven. Sedangkan kualitas hasil produksi ukuran kualitas dilihat dari keseragaman ukuran , kerapian pembungkusan dan waktu kadaluarsa.

H. Analisis Aspek Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga kerja yang dibuuhkan untuk perusahaan ini terdiri dari 3 orang pegawai kantor untuk administrasi dan marketing, 3 orang petugas lapangan, 5 orang bertugas memasa dan menggoreng. Di samping itu ada 35 orang pekerja borongan untuk mengelupas pisang mencetak dan mengemas.
Untuk meningkatkan keterampilan karyawan perlu ditambah bekal keterampilan dengan mengikutkan ke pelatihan-pelatihan . Agar karyawan betah bekerja diberi asuransi kesehatan biaya rawat jalan jika berobat dan bantuan 50 % biaya rawat inap jika opname di kelas III.
Sejak masuk karyawan sudah menandatangani kontrak perjanjian yang berisi hak dan kewajiban termasuk sanksi pelanggaran .
I. Analisis Aspek Keuangan

Tabel Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahun 2006 – 2010
(dalam juta rupiah)


NERACA
TANGGAL xx xxxx 20xx

J. Anaisis Keuatan, Kelemahan , Peluang dan Ancaman
Kekuatan :
1. Harga Terjangkau
2. Kualitas terjamin
3. Cita rasa bervariasi
4. Kemasan berbagai ukuran
Kelemahan :
1. Manajemen tradisional
2. Sarana dan prasarana sederhana
3. Sumberdaya manusia yang masih rendah pendidikan
4. Bahan baku Sale Pisang mudah rusak
Peluang :
1. Pangsa pasar yang masih luas
2. Bahan baku yang mudah di dapat
3. Pesaing besar relatip terbatas
Ancaman :
1. Munculnya variasi makanan jajanan
2. Munculnya pesaing baru

K. Rencana Kebutuhan Pinjaman
Untuk melakukan ekspandi dan akselerasi perusahaan akan meningkatkan kapasitas 50 % dari usaha sekarang. Dengan peningkatan kapasitas tersebut diperlukan dana sebesar Rp 200.000.000,-. Saat ini perusahaan telah memiliki dana sebesar Rp 125.000.000,-Jumlah kebutuhan dana tambahan sebesar Rp. 75.000.000,-
Dana pinjaman tersebut akan diangsur selama tiga tahun per bulan. Adapun agunan untuk pinjaman tersebut adalah tanah dan bangunan yang ada di atas tempat usaha.

L. Penutup
Demikian rencana bisnis yang disusun dalam rangka untuk memenuhi pihak-pihak yang memerlukan dan bagi pemilik sebagai acuan pengembangan bisnis.